Cara Menangani Overheating pada Mesin Press

Teknisi memeriksa mesin press dengan alat pengukur suhu di pabrik industri.

Overheating pada mesin press dapat menurunkan efisiensi dan memperpendek umur mesin. Pelajari penyebab, tanda, dan cara menanganinya agar tetap aman dan optimal.

Dalam dunia industri manufaktur, mesin press merupakan salah satu peralatan vital yang berperan penting dalam proses produksi — mulai dari pencetakan logam, plastik, hingga material komposit.
Namun, salah satu masalah umum yang sering muncul adalah overheating atau panas berlebih pada mesin.

Overheating tidak hanya mengganggu performa mesin, tetapi juga dapat menimbulkan kerusakan komponen, penurunan efisiensi energi, dan bahkan risiko keselamatan kerja.
Artikel ini akan membahas penyebab utama overheating pada mesin press, tanda-tandanya, serta langkah-langkah efektif untuk menanganinya agar operasi tetap stabil dan aman.


1. Mengapa Overheating Terjadi pada Mesin Press

Overheating terjadi ketika suhu kerja mesin melebihi batas yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Kurangnya sistem pendingin atau sirkulasi oli yang buruk.
    Mesin press bergantung pada pelumasan dan pendinginan agar suhu tetap stabil.
    Jika aliran oli tersumbat atau kipas pendingin tidak berfungsi, suhu akan naik dengan cepat.
  • Beban kerja berlebih.
    Pengoperasian mesin di luar kapasitas maksimumnya membuat motor dan sistem hidrolik bekerja terlalu keras.
  • Kurangnya perawatan berkala.
    Debu, oli kotor, dan kinerja filter yang menurun menyebabkan komponen cepat panas.
  • Kegagalan sistem hidrolik.
    Tekanan fluida yang tidak stabil dapat meningkatkan suhu minyak, yang kemudian menyebar ke seluruh komponen mesin.
  • Lingkungan kerja panas dan kurang ventilasi.
    Suhu ruang produksi yang tinggi membuat sistem pendingin mesin tidak mampu menstabilkan temperatur.

2. Tanda-Tanda Mesin Press Mengalami Overheating

Mengenali gejala overheating sejak dini dapat mencegah kerusakan besar.
Berikut beberapa tanda yang perlu diperhatikan:

  1. Kenaikan suhu oli atau komponen secara cepat meski beban kerja normal.
  2. Bau terbakar atau asap tipis muncul dari area motor atau hidrolik.
  3. Performa menurun: kecepatan menekan melemah, siklus kerja menjadi lambat.
  4. Indikator suhu alarm aktif di panel kontrol mesin.
  5. Suara abnormal seperti dengungan berlebihan akibat viskositas oli yang menurun karena panas.

Jika tanda-tanda ini muncul, mesin sebaiknya segera dihentikan sementara untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.


3. Langkah-Langkah Menangani Overheating

Ketika mesin press menunjukkan gejala panas berlebih, lakukan penanganan bertahap berikut:

a. Matikan Mesin dan Biarkan Dingin

Langkah pertama adalah menghentikan operasi mesin sepenuhnya.
Jangan mencoba menyalakan ulang sebelum suhu turun ke level aman agar komponen tidak memuai dan rusak.

b. Periksa Sistem Pendingin

  • Pastikan kipas, radiator, dan pendingin oli bekerja normal.
  • Bersihkan kotoran atau debu yang menempel pada ventilasi udara.
  • Jika mesin menggunakan pendingin cair, cek volume dan kualitas cairan.

c. Cek Level dan Kondisi Oli Hidrolik

  • Pastikan oli cukup dan tidak terlalu kental.
  • Oli yang sudah tua kehilangan kemampuan melumasi dan menyerap panas, sehingga perlu diganti.
  • Gunakan oli dengan viskositas sesuai rekomendasi pabrikan.

d. Evaluasi Beban Kerja Mesin

Pastikan mesin tidak digunakan melebihi kapasitas tonase atau tekanan maksimum.
Jika proses produksi menuntut beban berat secara terus-menerus, pertimbangkan:

  • Menambah waktu jeda antar siklus kerja.
  • Menggunakan sistem press ganda atau tambahan unit pendukung untuk distribusi beban.

e. Periksa Tekanan dan Katup Hidrolik

Tekanan berlebih atau katup yang tersumbat dapat meningkatkan suhu hidrolik.
Lakukan kalibrasi ulang tekanan dan pembersihan rutin pada katup.

f. Tingkatkan Ventilasi Ruangan

Tempatkan mesin di area dengan sirkulasi udara baik.
Jika ruang produksi panas, gunakan kipas exhaust atau sistem pendingin industri untuk menjaga suhu sekitar tetap ideal.


4. Pencegahan Overheating pada Mesin Press

Mencegah jauh lebih murah daripada memperbaiki.
Berikut langkah-langkah pencegahan overheating yang efektif:

  • Lakukan perawatan rutin: ganti oli, bersihkan filter, dan periksa kipas pendingin setiap minggu.
  • Gunakan sensor suhu otomatis: pasang sensor tambahan untuk memantau panas di bagian motor dan sistem hidrolik.
  • Lakukan pelatihan operator: ajarkan cara mengenali tanda-tanda overheating dan prosedur shutdown darurat.
  • Gunakan jadwal kerja bergantian: beri waktu pendinginan alami di sela-sela produksi intensif.
  • Gunakan oli berkualitas tinggi: karena oli murah cenderung cepat terurai pada suhu tinggi.

5. Dampak Jika Overheating Dibiarkan

Mengabaikan masalah overheating dapat menyebabkan:

  • Kerusakan permanen pada motor dan sistem hidrolik.
  • Penurunan efisiensi energi karena mesin bekerja lebih keras dari seharusnya.
  • Kebocoran oli dan risiko kebakaran.
  • Downtime produksi yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan.

Dengan kata lain, overheating bukan sekadar masalah teknis — tetapi risiko bisnis yang harus dikendalikan.


Kesimpulan

Overheating pada mesin press adalah peringatan serius yang tidak boleh diabaikan.
Melalui pemantauan suhu, perawatan rutin, dan sistem pendinginan yang efektif, masalah ini dapat dicegah sebelum menimbulkan kerusakan fatal.

Perlu diingat bahwa mesin press bekerja optimal hanya jika suhu kerja, tekanan hidrolik, dan pelumasan terjaga dengan baik.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan dan prosedur penanganan yang benar, Anda dapat memastikan produktivitas tetap tinggi, energi efisien, dan umur mesin lebih panjang.

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *